Bupati Tabanan Apresiasi Sanggar Nolin Pupuan yang Mendunia

image description
TERIMA AUDIENSI - Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat menerima audiensi masyarakat Tabanan di ruang rapat Bupati, Kamis (16/11/2023). (DenPost.id/ist)

Tabanan, DenPost.id

Bupati Tabanan Sanjaya I Komang Gede Sanjaya bersama Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, para kepala OPD terkait di Pemkab Tabanan, menerima audiensi Panitia Festival Dauh Peken, termasuk salah satu anggota DPRD Tabanan, praktisi seni Dauh Peken dan panitia di ruang rapat Bupati, Kamis (16/11/2023).

Pertemuan ini membahas rencana dan kesiapan Festival Dauh Peken pada 26 November mendatang. Berikutnya Bupati Sanjaya menerima audiensi DPP Gerakan Pemuda Marhaenis Provinsi Bali dan Kabupaten Tabanan yang memaparkan program kerja untuk Tabanan mendatang. Selanjutnya orang nomor satu Tabanan ini menerima kunjungan prajuru Adat Anggasari dan Kebonjero, serta  Sanggar Nolin, mengenai rencana karya agung ngenteg linggih serta prestasi Sanggar Nolin yang tersohor sampai ke salah satu negara di timur Tengah yakni Qatar. Terakhir, Bupati Sanjaya menerima perbekel dan tokoh-tokoh Banjar Gerombong, Desa Beraban, Seltim.

Prajuru Adat Anggasari dan Kebonjero serta Sanggar Nolin ini mendapat apresiasi dan penghargaan yang sangat baik dari pimpinan daerah kebanggaan Tabanan ini. Sanggar Nolin, yang berasal dari Desa Pujungan, mampu membawa angin segar bagi kreativitas dan inovasi seni muda-mudi Tabanan. Dengan seni musik tradisional mandolin, Sanggar Nolin menjadi napas baru dalam pembaharuan aspek instrumen dan musikal alat musik dawai. Berdiri tahun 2018, revitalisasi dan rekonstruksi kembali kesenian mandolin sehingga mampu membawa nama Tabanan menjadi kebanggaan hingga di kancah nasional, bahkan internasional. “Kami pemerintah tentunya mengapresiasi yang sangat baik atas kehadiran seni musik mandolin ini. Dulu pernah ada, tapi kini dibangkitkan kembali dengan inovasi yang kreatif oleh anak-anak muda Tabanan. Patutlah kita berbangga, apalagi musik ini terdengar sampai Jakarta dan bahkan sampai diundang ke Qatar. Luar biasa,” sebut Sanjaya.

Ketua Sanggar Nolin, Reza Angga Nurbawa, menyebutkan bahwa mandolin dimainkan delapan orang secara bergrup, dan tak ada batasan usia. ‘’Kami membawa alat musik dawai ini, untuk membawa situasi dan suasana yang lebih variatif di Bali. Kami bawakan kesenian-kesenian yang sebelumnya belum ada di Bali, bahkan dunia,” jelas Reza, sambil mohon doa restu dari Bupati Tabanan untuk keberangkatan ke Qatar. (kmb)